Jurnal Detektif

A blog about detective, forensics, psychology, weapory and many more!

Full width home advertisement

Senjata: Pelindung dan Penghancur

Keahlian Seorang Detektif

Post Page Advertisement [Top]

Article Contributed by: Rs.

Penulis yakin bahwa sebagian besar dari kalian pasti pernah mengalami déjà vu, setidaknya setelah kalian mengenal istilah tersebut. Banyak yang menggabungkan teori déjà vu dengan teori lain seperti reinkaranasi, penjelajahan waktu, dan lainnya. Maka dari itu, pada kesempatan ini kita akan membahas fenomena terkenal ini.

Image result for deja vu
déjà vu
source: wikimedia commons
Déjà vu berasal dari bahasa Perancis, secara harafiah yang berarti “pernah dilihat”. Jadi arti kata déjà vu adalah suatu perasaan ketika seseorang mengalami sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya. Sebagian orang mengasosiasikan deja vu sebagai gangguan pada otak, sedangkan lainnya menghubungkan déjà vu sebagai kehidupan lain di masa lalu. Mekanisme déjà vu saat ini masih menjadi misteri dan faktor penyebabnya masih belum diketahui dengan pasti.

Karakteristik déjà vu:
  1. Merupakan suau fenomena yang terjadi sekejap dan dapat timbul kapan saja.
  2. Dapat timbul secara tiba-tiba dan tidak ada yang dapat memprediksi kappa déjà vu akan datang
  3. Déjà vu sendiri tidak dapat diciptakan
  4. Terjadi kapan saja, fenomena ini dapat saja terjadi pada saat mulai suatu percakapan, suatu kegiatan, atau mendatangi suatu tempat baru.

Jenis-jenis déjà vu
  1. Deja Sentil: Perasaan pada suatu “yang pernah dirasakan”. Hal tersebut merupakan fenomena kejiwaan dan para peneliti meyakini bahwa sesuatu yang pernah terjadi pada masa lalu mirip dengan kondisi saat ini. Kesamaan membuat seseorang merasakan hal yang sama di masa lalu.
  2. Deja Vecu: Perasaan bahwa segala sesuatu yang terjadi itu identic dengan yang terjadi sebelumnya, serta suatu gagasan yang tidak wajar tentang masa yang akan datang. Seseorang yang mengalami fenomena ini mengetahui sedikit lagi akan terjadi dan kadang kala mengingat hal tersebut.
  3. Deja Visite: Suatu perasaan pernah mengunjungi suatu tempat yang benar-benar baru. Seseorang yang mengalami memiliki pengetahuan tentang tempat yang belum pernah dikunjungi.
Penyebab Déjà vu
  1. Pernah berada di tempat yang sama sebelumnya
  2. Sering berpergian
  3. Ada Beberapa ahli berpikir déjà vu disebabkan oleh semacam gangguan neuron di otak.
Fakta-fakta unik déjà vu
  1. Perasaan diawali oleh kenangan/memori palsu
  2. Gangguan sirkuit jangka panjang dan jangka pendek diotak: Teori ini mejelaskan adanya informasi baru yang diterima mengambil jalan pintas langsung ke ingatan jangka panjang.
  3. Teori “Optical Pathway Delay”: Teori ini memberikan informasi yang berbeda antar kedua mata. Salah satu mata menerima informasi dan diterima lebih dahulu oleh otak, sehingga mata yang lainnya merasa seperti familiar dengan apa yang dilihatnya. Tapi teori ini terpatahkan karena orang buta pun pernah mengalami déjà vu.
  4. Dikaitkan dengan korteks rhinal pada otak. Korteks rhinal adalah area otak yang membuat kita akrab.
  5. Daerah frontal otak dapat membolak-balikkan ingatan kita
  6. Pengalaman déjà vu akan meningkat dengan munculnya penyakit-penyakit degenerative
  7. Ditemukan penderita déjà vu kronis
  8. Berhubungan dengan mitos supranatural
  9. Mungkin terjadi secara kebetulan

Analisis Teori Alasan

Setelah kita memahami beberapa karakteristik dan fakta tentang déjà vu kita akan masuk ke bagian Analisis teori yang telah dikemukakan oleh beberapa orang. Sebelumnya analisis berikut merupakan opini penulis semata dan tidak dapat mengukur kebenaran dari teori yang dikemukakan oleh orang-orang yang berkontribusi dalam mebuat teori tersebut.

Alasan mengalami déjà vu
  1. Kejadian yang mirip sebenarnya sudah pernah Anda mengalami namun Anda melupakan ingatan tersebut.
  2. Kesalahan pemrosesan di otak, dimana dua elemen mencoba beroperasi bersama namun tidak beres.
  3. Saraf di otak terganggu atau kacau.
  4. Focus perhatian
  5. Menurut penelitian pada tahun 2006, mengungkapkan bahwa déjà vu diakibatkan kesalahan pengambilan memori. Otak tertipu untuk mengklasifikasikan informasi baru diantara kenangan lama di dalam otak.

Kesimpulan

Sampai saat ini déjà vu belum menjatuhkan korban. Pengobatan penderita déjà vu bisa berkonsultasi dengan dokter, namun hingga sekarang obat untuk mencegah terjadinya déjà vu belum ditemukan. Penulis pernah membaca sebuah artikel mengenai déjà vu yang mengatakan bahwa sebelum kita dilahirkan atau berada didalam kandungan, Tuhan sudah memberika kita gambaran mengenai kehidupan yang akan kita jalani mendatang sehingga saat kita mengalaminya kita terasa tidak asing. Namun sampai saat ini belum pasti mengenai kebenarannya.

Menurut penulis, Salah satu teori mengenai alasan kita mengalami déjà vu yang paling menarik adalah bahwa déjà vu merupakan kesalahan pengambilan memori dimana otak tertipu dalam mengklasifikasikan sebuah peristiwa sebagai pengalaman baru atau lama. Manusia cenderung untuk mengklasifikasikan sesuatu berdasarkan pola. Hal tersebut tak luput untuk mengklasifikasikan peristiwa dalam hidup mereka menurut sebuah pola. Mungkin perisitiwa yang membuat déjà vu memiliki “pola yang mirip” dengan perisitiwa yang pernah dialami, sehingga otak salah mengartikannya sebagai sesuatu yang pernah dilalui.

Assumsi lain penulis mengenai déjà vu adalah sebuah kondisi keadaan yang terlihat tidak asing pada kondisi saat ini karena merupakan ingatan jangka Panjang yang jarang di panggil oleh otak. Sehingga, jika kita mengalami déjà vu, kita mengenali hal tersebut sebagai sesuatu yang pernah dilalui meskipun kejadiannya sudah lama berlalu dan menjadi sebuah memori yang berharga saat ini.


/01/4-alasan-manusia-mengalami-deja-vu-apakah-pertandakan-soal-masa-depan-sudah-terjadi
https://www.honestdocs.id/dejavu



1 comment:

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib