Jurnal Detektif

A blog about detective, forensics, psychology, weapory and many more!

Full width home advertisement

Senjata: Pelindung dan Penghancur

Keahlian Seorang Detektif

Post Page Advertisement [Top]

Tak bisa dipungkiri, Sherlock Holmes memiliki banyak pengaruh yang besar dalam pop culture dan pandangan umum mengenai detektif yang selalu melekat dalam benak kita. Salah satu hal yang paling jelas adalah bagaimana kita bisa mengaitkan topi deerstalker yang biasanya digunakan untuk berburu menjadi sebuah properti yang sering digunakan oleh detektif di Era Victoria, hingga pipa tembakau yang khas. Selain hal tersebut, Sherlock juga memberikan beberapa kontribusi berupa filosofi praktis atau pola pikir yang sangat bagus diterapkan di kehidupan nyata. Pola pikir itu datang dari salah satu kalimat nya yang cukup terngiang di telinga Investigamin: "You See, but you don't observe".

Sherlock dan Watson di Film Klasik
source: by skeeze from Pixabay

Kemunculan dan Penggunaan

Yap, sebuah kalimat yang terdiri dari tujuh kata ini merupakan salah satu kalimat yang cukup mengenang yang muncul pada chapter  "A Scandal in Bohemia". Secara personal, Investigamin cukup menyukai episode ini, karena Investigamin suka mengamati gelagat karakter wanita cantik nan cerdik kita, Irene Adler. Sebenarnya frasa tersebut merupakan bagian dari kalimat yang lebih panjang pada sebuah adegan dimana Holmes bercakap dengan sahabatnya si dokter tentara.

You see, but you do not observe. The distinction is clear. For example, you have frequently seen the steps which lead up from the hall to this room. 

Untuk menjelaskan konteks dari kalimat tersebut secara keseluruhan mungkin akan sedikit panjang, jadi Investigamin akan menjelaskan singkat saja tentang inti dari percakapan tersebut. 

Pada percakapan yang terjadi dari episode tersebut, Holmes mengatakan bahwa Watson mengalami pertambahan berat badan sebesar 7,5 pounds. Namun, sang dokter menepis dan berkata bahwa dia hanya bertambah sebesar 7 pounds. Lalu setelah itu Holmes mengatakan bahwa dia mengetahui bahwa sang dokter sedang berusahan untuk mengurangi berat badannya tersebut. Dan disitu lah sang dokter terkejut dan bertanya bagaimana bisa sahabatnya mengetahui hal tersebut. 

Lalu, sang detektif mengutarakan analisis dan deduksinya. Disitu, Watson berkata bahwa matanya sama bagusnya dengan sang detektif, namun tak dapat mengetahui hal tersebut. Dan setelah itu, kalimat diatas pun diutarakan sang detektif. Setelah menjelaskan deduksi nya, Holmes juga menambahkan bahwa dia menghitung berapa banyak langkah yang dibutuhkan sang dokter untuk menuju ke tempatnya. Tentu ini menunjukan seberapa penting observasi yang mendalam pada kejadian sehari-hari bagi sang detektif.

Petuah untuk Tetap Hidup di Masa Kini

Observasi adalah kunci dari analisis dan deduksi Holmes yang brilian. Kegiatan tersebut lebih dominan menggunakan visual untuk bisa berhasil, sehingga mungkin kita akan lebih menyadari Observasi yang dilakukan Holmes pada film nya ketimbang di novelnya. Meskipun begitu, Investigamin tetap beranggapan bahwa Sir Arthur Conan Doyle dapat menggambarkan kegiatan observasi Holmes dengan sangat baik di novel. Lalu, apa yang menyebabkan sebuah kegiatan observasi ala Holmes dapat menjadi sebuah informasi yang berguna?

Tentunya kita mengingat bahwa karakter kesayangan kita yang satu ini merupakan orang yang secara sadar ataupun tak sadar menerapkan mindfulness. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan istilah tersebut? Seorang psikolog bernama Susan Peacock mengatakan bahwa 

Mindfulness adalah suatu momen kesadaran ketika kita berlatih untuk memiliki perhatian penuh pada apa yang terjadi pada saat ini

Hal ini terbukti dari observasi Holmes yang maksimal karena dia tidak terganggu pikiran lain ketika melakukan sesuatu yang ada di hadapannya saat itu. Selain itu, praktek mindfulness juga diyakini dapat meningkatkan fokus dan perhatian. Maka dari itu, mindfulness seringkali dipakai dalam praktek meditasi. Investigamin sendiri juga menerapkan mindfulness pada malam hari agar lebih mudah tertidur, ataupun ketika sedang overthinking.

Jika Obserfans semua juga tertarik untuk mencoba teknik mindfulness ini sendiri sebenarnya tidak ada cara khususnya. cukup untuk menyadari apa yang Obserfans rasakan pada saat ini. Hal tersebut bisa termasuk:

  1. Napas
  2. Langkah kaki
  3. Bau-bauan
  4. Suara di sekitar kalian (bukan suara gaib)

Selain itu, untuk latihan obervasi dan kepekaan yang lebih lanjut lagi, Obserfans semua bisa mencoba untuk mengamati:

  1. Arah angin yang sedang berhembus
  2. Detail sudut ruangan
  3. Arah mata angin
  4. Rata-rata kendaraan yang lewat

Semua hal yang Investigamin tulisan hanya sebatas pengalaman dan pengamatan Investigamin saja, jika kalian mau menambahkan, silakan langsung tuliskan di kolom komentar saja yakk.

Penutup

Jujur saja, Investigamin tidak menyadari secara langsung makna dalam dari perkataan tersebut, dan cukup terkesan setelah memaknai lebih dalam perkataan tersebut. Seperti kata pepatah, 
Yesterday is history, tomorrow is mystery, and today is a gift, that is why they call it present.  

Beberapa orang selalu menyesali apa yang mereka lakukan sehingga terjebak di masa lalu, beberapa lagi terlalu fokus pada masa depan dan yang belum terjadi sehingga gelisah. Namun, orang yang hidup pada masa kini selalu mendapatkan hadiah yang terbaik yaitu perasaan bersyukur karena masih bisa menghirup udara pada saat mereka  menyadari mereka hidup pada detik itu.

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib