Jurnal Detektif

A blog about detective, forensics, psychology, weapory and many more!

Full width home advertisement

Senjata: Pelindung dan Penghancur

Keahlian Seorang Detektif

Post Page Advertisement [Top]

Sidik jari atau fingerprint adalah sebuah jejak yang ditinggalkan oleh gesekan antara jari manusia dengan obyek tertentu. Karena dapat menjadi sebuah bukti ataupun petunjuk khusus dalam suatu kasus, maka sidik jari menjadi sangat penting dalam suatu TKP. Biasanya, sidik jari terdapat di permukaan seperti: kaca, logam, dan bebatuan yang telah dipoles.

Dalam sistem klasifikasi Henry (Henry system of classification), terdapat 3 pola dasar sidik jari yaitu: loop, whorl, dan arch. Selain itu, pola-pola sidik jari yang lain misalnya: tented arch, plain arch, dan central pocket loop.

Arch
source: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c5/Fingerprint_Arch.jpg/240px-Fingerprint_Arch.jpg


Whorl
source: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/49/Fingerprint_Whorl.jpg/240px-Fingerprint_Whorl.jpg
Loop
source: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/06/Fingerprint_Loop.jpg/240px-Fingerprint_Loop.jpg
Mengumpulkan sidik jari

Terdapat 2 jenis pengumpulan, yaitu mengumpulkan sidik jari langsung dari sumber atau patent prints dan yang kedua adalah mendapatkan sidik jari yang tertinggal pada suatu medium atau latent prints.

Untuk mendapatkan patent prints secara langsung adalah melalui metode fotografi, yaitu dengan mengambil gambar dalam resolusi tinggi dengan pengukuran berskala forensik dari gambar itu. Untuk memperjelas gambar, dilakukan penyesuaian terhadap cahaya yang digunakan atau penggunaan zat kimia khusus pada waktu pengambilan gambar.

Sedangkan, untuk mendapatkan latent prints dibutuhkan metode yang berbeda. Salah satu cara yang paling terkenal adalah dengan menaburkan serbuk sidik jari pada permukaan tertentu, dan sidik jari yang mucul akan difoto. Sayangnya, penggunaan serbuk semacam ini dapat mengkontaminasi barang bukti dan menghalangi kita untuk melakukan teknik lain yang bisa menemukan jejak tersembunyi atau informasi tambahan lainnya. Penggunaan Cyanoacrylate juga memungkinkan dalam pengambilan sidik jari. Cyanoacrylate atau lem super dioleskan pada permukaan sebelum proses penaburan bubuk sidik jari atau pewarna. Proses ini biasa dilakukan pada permukaan yang halus.

Untuk permukaan yang berpori seperti keras, biasanya pengambilan sidik jari dibantu dengan bahan kimia tertentu, seperti ninhydrin dibarengi dengan proses lain. Bahan kimia semacam ini akan bereaksi dengan komponen spesifik seperti asam amino dan garam inorganik. Ninhydrin akan membuat sidik jari berwarna ungu sehingga lebih mudah untuk difoto. Selain itu, DFO atau 1,2-diazafluoren-9-one juga bisa digunakan pada kertas; zat tersebut menyebabkan sidik jari bercahaya dibawah cahaya biru-hijau.

Cara yang lainnya adalah dengan metode Alternate Light Source (ALS). Metode ini menggunakan perangkat laser atau LED yang memancarkan sinar tertentu. Perangkat lain kemudian akan menagkap spektra yang bisa difoto atau diproses dengan bubuk sidik jari atau pewarna.

Tahap Analisis

Para ahli sidik kari menggunakan metode ACE-V (analysis, comparison, evaluation and verification) dalam proses identifikasi sidik jari tertentu.

Analyisis: Merupakan tahap untuk menentukan sidik jari yang akan dibandingkan, tergantung dari kualias atau kuantitas sampel. Jika ternyata sampel nya tak memenuhi kriteria, maka proses berhenti disini. Selanjutnya, jika memenuhi, maka tahap ini dapat diperoleh: lengkungan, pertemuan, lipatan dan goresan yang membantu proses comparison.

Comparison: Tahap ini adalah saat pembandingan sampel sidik jari dengan database. Database bisa berasala dari mana saja.  Integrated Automated Fingerprint Identification System (IAFIS) milik FBI adalah database terbesar di dunia.

 Evaluation: seperti judulnya, tahap ini berisi penentuan untuk menentukan apakah sampel sama dengan salah satu data sidik jari, ataupun jika sampel tidak bisa sitentukan karena kuarngnya kualitas sampel.

Verification: Tahap ini merupakan tahap terakhir, dimana pemeriksa sidik jari lain, melakukan tahap-tahap sebelumnya untuk membandingkan hasil nya dengan pemeriksa utama.

Reference:
https://en.wikipedia.org/wiki/Fingerprint
http://www.forensicsciencesimplified.org/prints/how.html




No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib