Hai Obserfans! Setelah lama tidak mengisi blog ini, Investigamin ingin berbagi lagi satu pemikiran menarik mengenai detektif kesayangan kita yang satu ini. Kali ini kita akan membahas mengenai Stoicisme dan Sherlock Holmes. Stoicisme sendiri adalah salah satu filosofi helenistik yang dimulai pada abad ke-3 SM. Investigamin mengamati banyak akun media sosial yang bertemakan pengembangan diri, Stoicisme ini sepertinya benar-benar sangat banyak diulas dan dibahas. Lalu benarkah Sherlock adalah seseorang penganut sebuah filosofi yang tetap populer setelah melewati lebih dari dua milenium?
Stoicism source: ToughNickel |
Apa itu Stoicisme?
- Marcus Aurelius, Kaisar Romawi
- Epictetus, Seorang budak yang menjadi dosen dan teman kaisar Romawi Hadrin
- Seneca, Seorang penasihat politik
- Courage
- Temperance
- Justice
- Wisdom
The best revenges is not to be like your enemy.
- Marcus Aurelius
As long as you live, keep learning how to live to err is human, but to persist (in the mistake) is diabolical.
- Seneca
Perkataan Seneca diatas adalah salah satu quotes yang selalu investigamin ingat. Kita hidup untuk belajar, dan tentunya tidak akan luput dari kesalahan. Tetapi, ketika kita terus membiarkan kesalahan tersebut, kita sudah tidak belajar kehidupan lagi. Kesalahan pertama adalah kewajaran, namun beberapa kesalahan yang berikutnya adalah pilihan.
Sherlock dan Stoicisme
Don't Explain your philosophy. Embody it.
- Epictetus
Kita tak perlu menjelaskan ataupun mengatakan diri kita sebagai seseorang yang menganut sebuah filosofi. Hal yang perlu kita laksanakan adalah mewujudkan (embody) filosofi tersebut. Berikan bukti bukan janji, jangan hanya sekedar kata-kata melainkan perbuatan. Maka dari itu, terdapat kemungkinan bahwa Sir Arthur ingin menyisipkan karakter stoicisme tanpa secara eksplisit disebutkan di dalam narasi cerita.
Pengingat dari Epictetus source: weheartit.com |
Action Speak Louder Than Word
- Courage. Sepertinya, hal ini tak perlu diragukan lagi. Sherlock Holmes adalah seorang pribadi yang berani. Dalam berbagai adegan dalam novel dan film, Sherlock tampak berani menghadapi berbagai musuh dan halangan dengan cepat dan tepat. Investigamin berpendapat bahwa courage merupakan pilar utama Stoicisme karena keberanian dapat membawa kita untuk bisa membuka pilar yang lain.
- Temperance. Istilah sederhananya adalah Self-Restraint atau penahanan diri. Selain mengacu pada perbuatan, hal ini juga mengacu kepada ekspresi atau emosi. Nah, setelah kita pahami istilah ini tentunya kita tahu bahwa Sherlock adalah orang yang sangat jarang menunjukkan emosinya terutama di saat-saat penting. Meski begitu, sebenarnya emosi tak sepenuhnya buruk. Hanya kebanyakan orang tak bisa mengaturnya.
- Justice. Tentu saja Sherlock adalah seorang yang menjujung tinggi kebenaran. Bagaimana tidak? dia adalah seorang detektif yang membantu pekerjaan polisi. Meskipun banyak sekali tindakan nya yang kurang etis, tindakan tersebut seringkali didasari oleh rasa keadilan.
- Wisdom. Nah, kalo yang ini sih sudah sangat jelas. Sherlock Holmes sering kali menekankan mengani kebijaksanaan, observasi, pengetahuan, dan kebenaran. Sherlock dapat melihat kebenaran yang tak bisa dilihat oleh orang lain, dan dia dapat melakukan keputusan yang penuh dengan pertimbangan.
References:
https://dailystoic.com/
No comments:
Post a Comment