Jurnal Detektif

A blog about detective, forensics, psychology, weapory and many more!

Full width home advertisement

Senjata: Pelindung dan Penghancur

Keahlian Seorang Detektif

Post Page Advertisement [Top]

Caesar cipher adalah salah satu teknik enkripsi yang paling mudah dan sederhana.  Teknik enkripsi ini diberi nama setelah Julius Caesar yang sering menggunakannya dalam surat-menyurat yang ia lakukan. Dalam teknik ini, huruf-huruf pada plain text akan disubstitusi atau digantikan dengan huruf lain yang posisinya telah ditentukan sebelumnya dalam alphabet. Meskipun menjadi salah satu metode enkripsi yang paling mudah, namun Caesar cipher sering digunakan pada skema yang lebih kompleks seperti Vignere cipher.



Caesar cipher rotasi 3 langkah

Semisalkan ada Caesar cipher yang menggunakan rotasi kiri 5 langkah atau rotasi kanan 23 langkah, maka:
Plain  : ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Cipher : VWXYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTU

Caesar cipher juga dapat diekspresikan oleh persamaan matematika:


Penjelasannya:  (x) merupakan huruf yang akan dienkripsikan, dimana (x) sama dengan (x + n) mod 26.  (n) merupakan jumlah rotasi yang dilakukan. Hasil penambahan x + n akan dimodulus (mecari sisa pembagian dengan bilangan tertentu). Semisal kita ingin menggunakan 5 langkah rotasi pada huruf A (alphabet ke-1), maka hasilnya adalah (1 + 5) mod 26 = 6 mod 26 = 6 (alphabet ke-6, F).
Untuk melakukan dekripsi, rumus matematika yang digunakan adlaah sebagai berikut:



Penjelasannya: (x) dan (n) masih sama seperti proses enkripsi. Semisal kita akan mendekripsi huruf K dan diketahui jumlah rotasi nya adalah 5, maka K (alphabet ke-11) sebenarnya adalah alphabet ke (11 – 5) mod 26 = 6 mod 26 = 6. Jadi, K sebenarnya adalah huruf F.


Reference:
https://learncryptography.com/classical-encryption/caesar-cipher

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib