Sore hari di Pulau Kreta, Yunani.
Hari itu tanggal 3 Juli 1908. Luigi Pernier, seorang arkeolog berkebangsaan
italia yang turut sebagai anggota dalam ekspedisi Halbherr sedang berada di
situs penggalian Palace of Phaistos (Istana Phaistos) yang berlokasi di Kreta
selatan. Ketika dia berada di daerah timur laut tempat tersebut, dia menemukan
sebuat objek bundar yang berisi simbol yang diduga merupakan piktogram atau aksara
yang berupa gambar untuk mengungkapkan amanat atau pesan tertentu. Simbol-simbol
tersebut dibuat timbul seperti dicetak dan mengikuti mengikuti pola spiral dari
lengkugan benda itu. Objek tersebut yang kemudian akan disebut sebagai Phaistos
Disc.
Karakteristik Phaistos Disc
Pada kesempatan kali ini, kita
akan membahas tentang apa itu Phaistos disc secara garis besar. Pertama kita
mulai dari karakteristik fisik dari objek ini. Phaistos disc terbuat dari tanah
liat yang memiliki diameter maksimum sebesar 165mm dan diameter minimum sebesar
158mm. untuk ketebalannya sendiri berkisar di angka 16mm hingga 21mm. Menurut
Rio (2011), Phaistos disc dibuat dengan sangat hati-hati.
Dari keterangan tersebut, kita
dapat menyadari bahwa diameter Phaistos Disc mirip dengan diameter piring makan
kebanyakan orang. Maksud jurnal-detektif berkata seperti itu bukan berarti kami
beranggapan bahwa fungsi utama dari piringan ini adalah sebagai piring makan
loh ya sobat detektif. Ukuran piring makan kita yang biasanya memang hanya
segitu agar kita dapat dengan enak memegang ataupun menggunakan piring makan
itu. Maka dari itu, kami beranggapan bahwa Phaistos Disc merupakan sebuah
“hand-held devices” atau memang sebuah benda yang didesain untuk enak dibawa,
dan biasanya benda seperti itu sering digunakan. Bagi kami, hal ini merupakan
sinyal awal untuk merumuskan teori bahwa Phaistos disc merupakan semacam
“pedoman” atau “buku genggaman” untuk sesuatu.
Jurnal-detektif mendapatkan
jumlah yang berbeda-beda untuk jumlah symbol yang terdapat di dalam Phaistos
disc. Duhoux (2000) dalam artikelnya menyebutkan bahwa terdapat 241 simbol di
situ. sedangkan Mark Frary melalui bukunya De/Chiper mengatakan bahwa
terdapat total 242 simbol, yang 45 diantaranya bersifat unik. Terakhir, Rio
(2011) menyebutkan bahwa terdapat 244 simbol dimana 124 berada pada sisi A dan
120 berada pada sisi B. Sampai saat ini kami belum bisa menentukkan mana sumber
yang paling valid. Hal ini wajar saja
untuk benda-benda sejarah seperti ini karena mungkin ada beberapa bagian yang
sudah mulai rusak sehingga kurang jelas diartikan.
Sejarah Phaistos Disc
Dalam buku yang ditulis oleh Roberta
Rio, Phaistos Disc diciptakan tahun 2500 SM di Anafi, sebuah pulau kecil milik
Cyclades. Tentu saja itu membuat lokasinya yang ditemukan di Phaistos sebagai
sebuah kebetulan murni, dimana fungsi utama dari benda itu sudah tidak
diketahui, bahkan oleh orang yang membawanya ke Phaistos itu sendiri.
Ternyata, Phaistos Disc digunakan
secara eksklusif seorang pendeta wanita dari Kreta. Diketahui bahwa pendeta wanita
itu adalah sebuah anggota komunitas pendeta di Kota Malia. Untuk diketahui
saja, sekarang Malia merupakan sebuah kota turis di utara kreta yang penuh
dengan resort di pinggiran pantainya. Semasa Phaistos Disc, Kota ini dulunya
hanya dihuni oleh para pendeta yang bahkan berasal dari Mesir.
Piringan tersebut hanya digunakan
setahun sekali bersamaan dengan Kernos Stone, sebuah object yang bundar yang
diciptakan di tahun 2560 SM dengan diameter sekitar 90 cm dengan 34 cekungan yang
mengikuti lengkung pinggiran Kernos Stone. Hari ini Kernos Stone masih ada di
dalam situs arkeologi di Malia. Batu ini digunakan sebagai wadah persembahan
yang biasa disebut Panspermia, dimana persembahan tersebut merupakan
campuran dari berbagai macam benih dan hasil agrikultur. Untuk diketahui, Panspermia
sendiri bukanlah diciptakan oleh para Minoans, tetapi ternyata para Minoans pun
menganggap tradisi ini sudah sangat tua. Mereka mewarisi tradisi ini dari para
leluhur mereka di jaman Neolitikum. Singkatnya, Phaistos Disc selalu digunakan
bersamaan dengan Kernos Stone. Hal ini dibuktikan dengan tempat di Kernos Stone
yang memang khusus untuk Phaistos Disk.
Phaistos Disc juga berhubungan
dengan aliran energi yang menjadi kepercayaan orang-orang pada jaman itu. Untuk
mengerti lebih lanjut mengenai sejarah hingga set simbol di Phaistos Disc ini,
ada baiknya kalian membaca buku Roberta Rio sendiri,
atau kalian bisa mengakses ebook-nya disini: New Light on Phaistos Disc
Dugaan Bahasa di Phaistos Disc
Kali ini jurnal-detektif akan berbgai
cerita singkat mengenai pemecahan Kode ini lewat artikel yang ditulis oleh
Duhoux. Untuk memecahkan sebuah sandi (dechiperment) harusnya koheren
secara internal, sedikit penyimpangan dan harus masuk akal. Beberapa pendekatan
digunakan untuk menggali berbagai macam informasi dari Phaistos Disc. Tentu saja
kita tidak akan membahas lebih lanjut disini karena mengandung berbagai macam
istilah yang sulit. Namun, secara garis besar, metode-metode tersebut berkisar
dari membandingkan jumlah simbol yang ada dengan berbagai macam suku kata cyprus
maupun cuneiform yang merupakan sistem penulisan yang dikembangkan oleh bangsa
sumeria kuno. Namun, sejauh ini diduga piringan ini menggunakan bahasa Yunani.
Kesimpulan dan Teori
Dari sejarahnya saja, kita bisa
mengetahui bahwa Phaistos disc merupakan salah satu bagian penting sebuah ritual
yang dilakukan kala itu oleh beberapa pendeta di jaman dahulu. Dugaan awal
jurnal-detektif yang berasumsi dari ukuran piringan ternyata juga sudah
dibuktikan oleh fungsi utama menurut Rio tadi. Singkat kata, kode-kode di
Phaistos disk merupakan piktogram. Itu artinya untuk memahami Phaistos disc
kita harus memahami gambar yang ada di sana. Selain teori diatas ada yang
menyebutkan bahwa Phaistos Disc merupakan sebuah kalender astronomi ataupun
beberapa orang percaya bahwa Phaistos disk diciptakan oleh bangsa Atlantis. Sekarang,
terserah kalian untuk menentukan mana yang bisa kalian percaya.
References:
Duhoux, Y. (2000). How not
to decipher the Phaistos Disc: a review article.
Rio, R. (2011). New
Light on Phaistos Disc. AuthorHouse.
nice blog makasih yah kak
ReplyDeletecasing sosis