Jurnal Detektif

A blog about detective, forensics, psychology, weapory and many more!

Full width home advertisement

Senjata: Pelindung dan Penghancur

Keahlian Seorang Detektif

Post Page Advertisement [Top]


Pada tahun 1899 di Brooklyn, New York, lahir seorang anak laki-laki dari keluarga imigran. Dia tumbuh di lingkungan yang keras dan tergabung di ‘geng anak-anak’ pada usia muda. Dia adalah Alphonse Capone atau sering dipanggil Al Capone atau ‘Scarface’. Sering berurusan dengan polisi di usia muda, hingga akhirnya dia menjadi gangster yang terkenal di abad ke 20, sebagai bos mafia Chicago. Capone adalah seorang pebisnis yang handal, apalagi ketika melakukan ‘paper-trails’ yang sebenarnya ilegal.  Namun, sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Meskipun dia punya keterampilan dan kelicikan selama menghindar dari hukum, ironisnya karena forensic accounting yang dilakukan oleh FBI dan IRS lah yang menyebabkan kejatuhan seorang boss mafia yang terkenal ini.

Al Capone
Source: Wikimedia Commons

Kasus diatas menimbulkan pepatah seperti ini... “hanya akuntan yang bisa menangkap Al Capone”. Namun, yang jadi pertanyaan setelah studi kasus diatas adalah bagaimana seorang akuntan menerapkan pengetahuannya sehingga bisa membantu badan hukum untuk menangkap penjahat. Sebuah bagian dari ilmu forensic science menerapkan metode dan prosedur dalam akuntansi serta audit untuk masalah hukum baik pidana ataupun perdata. Bagian tersebut kemudian sering disebut sebagai forensic accounting atau Akuntasi Forensik.

Apa yang Dilakukan Akuntan Forensik

Meski terdengar kurang menarik, nyatanya forensic accounting memiliki peran yang besar apalagi jika berhubungan dengan ivestigasi kasus penipuan, penggelapan, dan sejenisnya. Seorang akuntan forensic ditugasi untuk mencari tahu mana praktik keuangan yang illegal di sebuah perusahaan ataupun individu dan juga apakah sebuah perusahaan atau individu telah diperlakukan secara curang oleh pihak lain yang bertindak atas nama mereka.
Forensic Accounting
Sourece: Finance Monthly

Seorag akuntan forensic juga bertugas mencari rekam jejak keuangan yang tidak sesuai dalam rekening perusahaan dan penggunaan ‘paper-trails’ atau ‘audit-trails’ dengan tujuan menemukan uang yang ‘hilang’, serta tentu saja yang paling penting adalah menemukan siapa yang pertama kali melakukan tindakan illegal tersebut.

Deteksi Penipuan

Penipuan merupakan salah satu masalah utama yang melibatkan forensic accounting. Peran akuntan disini adalah untuk membuat sebuah anaisis yang mendetail dari rekening perusahaan untuk meyakinkan bahwa jumlah uangnya sesuai dengan kenyataan.

Beberapa perusahaan bisa menghindari pajak, seperti seorang pekerja yang memanipulasi data untuk menutupi usahanya dalam mencuri uang perusahaan. Maka dari itu, seorang akuntan bisa menggunakan rekam jejak transfer dana tadi menggunakan ‘paper-trails’ atau ‘audit-trails’.

Kerugian Bisnis

Perusahaan juga bisa mempekerjakan seorang akuntan forensic untuk menghitung kerugian. Para akuntan forensik seringkali dipekerjakan sebagai pencari solusi utama pada mediasi ataupun arbitrasi antara dua pihak tanpa menambah banyak masalah. Dukungan dalam proses jalannya perkara juga menjadi salah satu pekerjaan akuntan tersebut dalam investigasi tentang klaim ataupun kerusakan yang terjadi pada perusahaan tertentu.

Klaim Asuransi

Perusahaan asuransi juga sering memperkerjakan seorang akuntan forensic untuk menghitung kerugian dan kerusakan ekonomi bersamaan dengan memastikan bahwa kalim yang diajukan tidak palsu ataupun menipu, apalagi jika kasusnya berhubungan dengan jumlah uang yang tidak sedikit.

Terorisme dan Penanggulangan Intelejen

Ternyata, forensic accounting juga makin sering digunakan dalam investigasi kasus yang berhubungan dengan aktivitas teroris. Metode yang digunakan adalah bagaimana teroris menggunakan sistem perbankan internasional untuk: membiayai aksi mereka, transfer dana, dan untuk menyembunyikan aksi mereka. Investigasi semacam itu dapat membantu pleacakan grup teroris dan siapa yang membiayai mereka.

Program Komputer Pendukung

Biasanya, data yang perlu diivestigasi pada perusahaan sangatlah banyak sehingga data ini membutuhkan waktu yang lama untuk dianalisis. Maka dari itu, baru-baru ini munculah program pendukung yang bisa menjadi akuntan forensik, yang disebut computer-aided tools and techniques (CATTs). Program ini digunakan sebagai pengekstrak data dan sebagali penganalisis pada investigasi penipuan ataupun pada kejahatan kerah putih (kejahatan yang pelakunya lebih menggunakan pikiran). Uniknya, software ini bisa digunakan pada database ataupun produk analisis statistical untuk menunjukkan aktivitas illegal. 

Langkah Investigasi

Sekarang kita akan berbicara mengenai langkah investigasi. Terlepas dari tipe kasus yang di investigasi, secara umum langkah-langkah investigasi dalam forensic accounting adalah sebagai berikut:

1.     Pertemuan dengan klien atau perwakilan untuk membahas mengenai kasus tertentu.
2.     Melakukan pra-investigasi dan membuat langkah-langkah investigasi.
3.  Melakukan investigasi dengan cara wawancara, pemeriksaan berkas, dan analisis untuk mendapatkan hasil. Berkas-berkas yang dimaksud adalah: statemen bak dan kredit, buku besar, jurnal, database, email, dan sumber lain yang relevan. Bisa menggunakan program komputer untuk membantu investigasi, namun ingat bahwa sumber data yang dianalisis menjadi terbatas karena program tersebut hanya bisa menganalisis sumber tertentu.
4. Tarik kesimpulan berdasarkan hasil investigasi dan tetapkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk klien.
5.   Setelah investigasi selesai dan laporan telah dibuat, akuntan tersebut mungkin dibutuhkan untuk tampil di pengadilan.
Process Map
Source: edu.nacva.com


Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, sudah jelas dapat disimpulkan bahwa forensic accounting adalah sebuah proses analisis akuntansi yang bisa digunakan sebagai dasar diskusi, debat, ataupun resolusi pada pengadilan. Mungkin bagi sobat detektif yang mempelajari ilmu akuntansi dapat menggunakan kemampuan analisis kalian dan masuk ke dunia forensic accounting untuk merasakan bagaimana dunia hukum di bidang ini. Semoga artikel ini dapat menginspirasi dan berguna bagi kita semua, terutama yang tertarik di bidang forensik dan akuntansi sekaligus. Salam detektif!

References:
Iorizzo, L. J. 2003. Al Capone: A Biography. Westport, Connecticut: Greendwood Press  from: http://aboutforensics.co.uk/al-capone/


No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib