Article Contributed by: Rs.
Cerita tentang monster pemangsa manusia dan alien pemangsa otak mungkin tak lagi asing di telinga kita. Namun, bagaimana jika memang ada makhluk hidup yang memangsa otak sungguhan? Tentu saja kedengarannya seperti monster menyeramkan dalam adegan klise dalam film horror, tetapi makhluk tersebut sungguh ada, tetapi dalam bentuk yang sangat kecil sehingga dapat “menyerang” kita meskipun kita tidak merasakan mereka. Itulah Naegleria Fowleri atau yang seringkali disebut sebagai “brain-eating amoeba”.
Mengenal Sang Amoeba
Amoeba ini merupakan salah satu jenis amoeba sel tunggal yang menyukai kehangatan (thermophilic). Kehangatan suhu, bukan kehangatan cinta :> ya sobat detektif. Jika kalian mau mencari amoeba ini, kalian mungkin bisa menemukan mereka di sumber air tawar seperti danau, sungai, hingga sumber ai panas. Dalam habitat asli, mereka hidup dengan memangsa bakteri. Namun, dalam beberapa kasus amoeba ini dapat menginfeksi manusia melalui aktifitas yang melibatkan air. Kemampuan utama yang dimiliki makhluk kecil ini adalah dapat menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai primary amoebic meningoencephalitis atau meningoensefalitis amoeba primer, dimana amoeba menginfeksi otak dan selaput otak. Nama amoeba ini sendiri didapat dari salah satu author yang menulis laporan mengenai infeksi pertamanya: M. Fowler.
(kiri ke kanan) Naegleria fowleri dari tahap thropozoite, tahap flagellated, hingga tahap cyst source: wikipedia |
Penampilan Si Pemakan Otak di Drama Korea
Jika diantara kalian ada yang menjadi seorang pencinta drama korea, adakah yang menonton drama korea God’s of Quiz Season 5? Dalam film tersebut, Hyun Sang Phil diceritakan menyuntikkan Naegleria Floweri kepada general manager Seo sebagai bentuk balas dendamnya. Kenyataanya, di dunia nyata, amoeba tersebut biasanya masuk melalui hidung, yang lalu bergerak menuju kepala hingga merka menghancurkan selaput otak. Amoeba tersebut juga tak bisa menginfeksi manusia apabila kita menelan air yang mengandung Naegleria Floweri. Menurut kalian, apakah masuk akal jika general manager Seo terinfeksi karena dia disuntik makhluk bersel tunggal tersebut?
Kasus di Dunia Nyata
Kasus pertama dari primary amoebic meningoencephalitis (PAM) yang disebabkan oleh Naegleria fowleri terjadi pada tahun 1965 di Australia. Amoeba itu diketahui telah mengakibatkan infeksi fatal pada 1961. Sejak saat itulah amoeba ini mendapatkan namanya: Naegleria fowleri.
Kasus berikutnya datang dari seorang pria dari New Jersey yang bernama Fabrizio Stabile setelah didiagnosa terinfeksi Naegleria fowleri, Fabrizio hanya dapat bertahan selama sebulan. Meskipun begitu kasus yang melibatkan amoeba ini merupakan kasus infeksi langka yang telah didiagnosis 143 kali di Amerika Serikat selama 55 tahun terakhir. Sangat memungkinkan melakukan berbagai tindak kejahatan dengan menggunakan makhluk kecil ini, yang akan kita bahas pada bagian terakhir yaitu potensi nya sebagai senjata biologis.
Di Indonesia juga terdapat kasus yang melibatkan amoeba ini. Prof Dr dr Sri Hidajati Bayu Santoso DTM MS SpPar(K) berkata, bahwa kasus ini seringkali ditemukan di Indonesia. “Kasus PAM ini sering ditemukan. Dalam setahun ada 50 kasus dari beberapa negara. Di Indonesia terdapat 1–2 kasus dalam setahun,’” ujar dosen Departemen Parasitologi FK Unair Surabaya itu.
Gejala dan Pengobatan
Gejala yang dirasakan apabila terinfeksi amoeba ini adalah meliputi:
1. Perubahan pada indra pencium atau pengecap
2. Demam
3. Sakit kepala secara tiba-tiba
4. Leher kaku
5. Sensitive terhadap cahaya
6. Mual dan muntah
7. Linglung
8. Kehilangan keseimbangan
9. Rasa kantuk
10. Kejang-kejang
11. Halusinasi
12. Koma
Pengobatan untuk yang terinfeksi Naegleria fowleri ini adalah sebagai berikut:
1. Sedikit orang yang dapat bertahan dari infeksi naegleria, dibutuhkan diagnoisis dan penanganan awal sangat penting untuk bertahan.
2. Perawatan utama Naegleria fowleri adalah dengan obat antijamur, amphotericin-B dengan cara disuntikkan kedalam pembuluh darah (secara intravena) atau pada area disekitar saraf tulang belakang untuk membunuh amoeba.
3. Obat investigasional yang disebut miltefosine telah tersedia untuk penanganan darurat terhadap infeksi naegleria melalui Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Obat ini, jika digunakan dengan obat lain dan pengatasan agresife terhadap pembengkakan otak, dapat menunjukkan harapan untuk bertahan.
Perubahan hidup pengobatan yang dapat dilakukan dirumah untuk mengatasi amoeba Naegleria fowleri ini adalah sebagai berikut:
1. Jangan berenang, lompat danau, ataupun sungai air tawar yang hangat.
2. Tahan dan tutup hidung saat lompat ke air tawar.
3. Hindari menyentuh sedimen saat berenang di air tawar yang cetek dan hangat.
Kesimpulan dan Potensi Sebagai Senjata Biologis
Mengingat habitat nya yang tersebar di berbagai tempat hangat di bumi dan tingkat fatalitas yang sangat tinggi, amoeba ini dapat dengan mudah membunuh orang yang berada pada daerah rural tanpa akses air bersih dan fasilitas kesehatan yang memadai. Meskipun begitu, salah satu media utama amoeba ini untuk masuk ke dalam tubuh manusia adalah melalui air dan hidung, sehingga mobilitas perpindahan amoeba ini tidaklah mudah. Menurut jurnal detektif, penggunaan amoeba ini sebagai senjata biologis cukup memungkinkan di daerah sekitar air tawar dengan tingkat sanitasi rendah seperti di sekitar danau atau sungai di daerah rural.
Air hangat dapat menjadi habitat Naegleria fowleri source: wikiemdia commons |
Maka dari itu, penting bagi kita untuk menghindari kegiatan yang beresiko seperti berenang di air yang berpotensi terdapat parasit ini, membershikan hidung dengan air berpotensi, hingga menghindari pergi ke dokter gigi yang menggunakan ordinary water supply (setelah pencabutan) dengan sumber air yang berpotensi mengandung Naegleria fowleri.
Referensi:
wah seram sekali yah
ReplyDeletejual selongsong sosis