Jurnal Detektif

A blog about detective, forensics, psychology, weapory and many more!

Full width home advertisement

Senjata: Pelindung dan Penghancur

Keahlian Seorang Detektif

Post Page Advertisement [Top]

Article Contributed by: Rs.

Pernahkah kalian mendengar tentang polonium? Unsur ini dijuluki “Racun Pembunuh yang Sempurna” karena memiliki potensi peracunan dengan kematian yang tinggi apabila sudah tertelan serta susah dideteksi dokter kecuali jika mereka memang mau mendeteksi jejak racun polonium. Meskipun begitu, kita akan aman bila melakukan kontak sentuhan dengan polonium selama tidak masuk ke dalam tubuh. Mengapa demikian? Hal tersebut nanti akan di jelaskan pada bagian sifat polonium.

Marie Sklodowska Curie dan Pierre Currie adalah pasutri dari Polandia yang menemukan polonium pada tahun 1898. Pasangan suami istri ini juga penemu dari unsur Radium sehingga pada tahun 1903 Marie dan bersama dengan suaminya Pierre mendapatkan nobel atas kedua penemuan mereka tersebut. Namun tahun 1906 Pierre Currie meninggal karena kecelakaan. Marrie tetap melanjutkan penelitian mereka bersama dan akhirnya mendapatkan nobel dibidang kimia. Namun tahun 1920-an kesehatan Marrie mulai menurun akibat terpapar sinar radioaktif sehingga dia meninggal pada tahun 1934.

Kasus Polonium

Polonium bisa membunuh sekitar 1,5 juta orang hanya dalam beberapa bulan. Kasus keracunan polonium yang paling terkenal yaitu kasus kematian mantan agen FSB Secret Service Rusia, Alexander Litvinenko. Dosis 200 kali lebih tinggi dari dosis umum ditemukan di cangkir tehnya. Meskipun begitu, pelakunya langsung dapat ditemukan setelah para investigator mengikuti jejak radioaktif yang mengarah pada Lugovoi, seoarang mantan agen KGB.

Kasus kematian lain yang melibatkan Polonium adalah pada teori pembunuhan mantan pemimpin Palestine Liberation Organization (PLO), Yasser Arafat, pada tahun 2004. Ilmuwan forensic Inffris, David Barclay memberitahu al-jazeera bahwa setidaknya terdapat polonium-210  yang dosisnya 18 kali lebih tinggi dari dosis biasa pada tulang rusuk pemimpin PLO tersebut.

Yasser Arafat  bersama Muammar Gaddafi


Sifat Polonium

Sifat-sifat yang dimiliki polonium adalah
  1. Unsur radioaktif yang tinggi yang memancarkan radiasi alfa yang dapat menghancurkan dan merusak materi genetic dalam sel. Polonium tidak dapat menembus kulit karena radiasi alfa tidak memiliki daya tembus yang dalam dan partikel-partikel ini akan kehilangan semua energy setelah beberapa cenitimeter diudara. Polonium akan beracun jika terhirup, termakan, dan masuk dalam luka yang terbuka. Namun daya jangkau polonium ini diudara sangat sempit, hanya beberapa centimeter dan polonium juga mudah dihentikan jika terbang.
  2. Seperti Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap dan larut yang kemudian beredar melalui jaringan tubuh, dengan 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55°.
  3. Polonium mudah larut dalam asam encer, namun hanya sedikit dalam basa. Garam polonium dari asam organic terbakar sangat cepat dan halide amina mereduksinya menjadi sebuah logam.
  4. Dosis mematikan dari polonium adalahh 0,03 microcurie dengan berat 6,8 × 10-12 g(sangat kecil namun mematikan).
  5. Polonium yang murni memiliki warna keperakan dan berbentuk padat.
  6. Ditemukan dalam biji uranium, tetapi tidak diekstrak membentuk biji. Polonium diproduksi sekitar 100 g/tahun hamper semuanya di Rusia.
  7. Polonium-210 adalah salah satu racun yang paling mematikan, sekitar 250 miliar kali lebih beracun daripada hydrogen sianida.
  8. Polonium-210 dapat ditemukan di komposisi rokok karena tanaman tembakau memiliki kandungan polonium-210 yang sangat banyak.

Jika masuk ke dalam tubuh, kerja polonium ini dimulai dari:
  1. Polonium-210 ketika masuk ke paru-paru akan menyebabkan kanker pada paru-paru.
  2. Ketika tertelan akan terkonsentrasi di sel darah merah, sebelum menyebar kehati, ginjal, sumsum tulang, saluran pencernaan, dan buah zakar ataupun ovarium.
  3. Ketika polonium tersebar ditubuh, akan dapat dideteksi karena memiliki electron radikal reaktif di jalurnya.
  4. Kerusakan DNA dari paparan radiasi dapat menyebabkan “apoptosis” atau bunuh diri sel. Kerusakan tingkat rendah dari DNA dapat menyebabkan perubahan genetik yang akan mempengaruhi kepada kemampuan sel untuk bereproduksi.
  5. Bagian organ seperti jaringan sumsum tulang sangat rentan karena menciptakan sel-sel darah, dan juga lapisan usus.

Gejala terkena racun polonium ini adalah sebagai berikut:
  1. Mual dan muntah
  2. Anoreksia
  3. Rambut rontok
  4. Menurunnya jumlah sel darah putih atau limfopenia
  5. Diare
  6. Kerusakan sumsum tulang
Pengobatan jika terkena racun polonium ini adalah
  1. Control gejala secara rutin
  2. Pencegahan atau pengobatan infeksi, mungkin karena jumlah sel darah putih yang lebih rendah
  3. Transfuse darah dan tromosit bila diperlukan
  4. Jika keracunakan tahap awal bisa dengan bantuan aspirasi lambung atau lavage yang dapat membantu menghilanglan sumber radiasi.

Pemanfaatan polonium

Meskipun berbahaya, polonium juga digunakan untuk menghilangkan listrik statis dalam mesin yang disebabkan oleh proses misalnya rolling kertas, kawat, atau lembaran logam. Polonium juga bisa digunakan untuk menghilangkan debu dari film fotografi. 

Penutup

Polonium adalah senjata pembunuh yang berbahaya yang dapat membunuh setiap makhluk dalam beberapa bulan apabila tertelan. Namun, polonium juga memiliki hal positif yang akan didapatkan apabila memakai polonium. Meskipun seringkali dijuluki sebagai racun yang sempurna, karena mematikan dan merepotkan dokter, jejak yang ditinggalkan oleh polonium dapat langsung mengarah ke pelaku pembunuhan yang menggunakannya karena unsur ini meninggalkan jejak di setiap benda yang melakukan kontak denganya.

Referensi:
ttps://smpsma.com/kegunaan-unsur-polonium-dan-sejarah-polonium.html
https://id.onlinemedicineinfo.com/polonium-210-why-is-po-210-dangerous-73101

1 comment:

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib