Jurnal Detektif

A blog about detective, forensics, psychology, weapory and many more!

Full width home advertisement

Senjata: Pelindung dan Penghancur

Keahlian Seorang Detektif

Post Page Advertisement [Top]


Hai sobat detektif, pada postingan pertama di kategori baru Arts-Science & History ini, kita akan membahas mengenai sebuah gambar yang cukup terkenal yaitu The Vitruvian Man karya Leonardo da Vinci. Siapa sih yang tidak kenal dengan Leonardo da Vinci? Pria Multitalenta yang menjadi bisa disebut “Rennaisance Man” ini sering membuat penulis kagum dengan ide dan intelektualias yang dimilikinya.
The Vitruvian Man
Source: Wikimedia Commons

Mungkin beberapa dari kalian pernah melihat namun belum terlalu mengamati gambar vitruvian man. Digambar pada tahun 1490 menggunakan pena diatas kertas, gambar tersebut menunjukkan sebuah figur pria yang berada pada dua posisi yang saling bertumpangan dengan lengan dan kaki terentang didalam 2 bentuk bangun datar berupa persegi dan lingkaran.Sebenarnya, nama asli dari gambar tersebut adalah Le proporzioni del corpo umano secondo Vitruvio,  yang artinya adalah “Proporsi tubuh manusia menurut Vitruvius”.

Kisah Seorang Vitruvius

Marcus Vitruvius Pollio lahir sekitar 80 BC. Dia bekerja di kemiliteran romawi dan menjadi seorang spesialis desain dan konstruksi mesin artileri. Setelah itu, dia menjadi seorang arsitek dan bekerja di sebuah kuil, yang sekarang sudah tidak ada lagi, di kota Fano, Italia. Setelah berabad-abad masa kegelapan, karya-karya Vitruvius termasuk De Architectura yang sekarang dikenal sebagai The Ten Books on Architecture, dilupakan.

Marcus Vitruvius Pollio
Source: Wikimedia Commons

Pada awal tahun 1400-an, banyak sekali perkamen dan tulisan klasik yang ditemukan oleh seorang humanis dari Italia, Poggio Bracolini. Salah satunya yang ditemukan adalah salinan dari karya Vitruvius yang dibuat pada abad ke-8. Ini adalah salah satu yang mengawali masa Renaissance.

Arti Vitruvian Man

Gambar tersebut sebenarnya bukan merupakan ide Leonardo da Vinci. Leonardo sebenarnya hanya menggambar menurut versi-nya. Inti utama dari sketsa ini adalah menjadi sebuah representasi dari pembelajaran Leonardo terhadap proporsi tubuh manusia serta relasinya dengan alam. Dalam gambar tersebut terdapat tulisan di bagian atas dan bawah gambar yang susah kita baca. Tulisan tersebut ditulis Leonardo secara mirror writing.

Tulisan dibagian atas adalah tentang Vitruvius:

“Vetruvio, arsitek, menempatkan dalam karyanya pada arsitektur bahwa pengukuran manusia di alam didistribusikan dengan cara ini, yaitu:

  • Telapak tangan adalah empat jari
  • Kaki adalah empat telapak tangan
  • Satu hasta adalah enam telapak tangan
  • Empat hasta membentuk satu pria
  • Satu langkah adalah empat hasta
  • Satu pria adalah 24 telapak tangan

Dan pengukuran ini relatif dengan kondisi tubuh masing-masing”

Tulisan pada Paragraf kedua:

“Jika kau cukup membuka kakimu sehingga kepalamu dapat direndahkan hingga 1/14 tinggimu dan cukup menaikkan lenganmu sehingga jarimu dapat mententuh garis ujung kepalamu, ketahuliah bahwa titik pusat dari anggota gerak yang direntangkan tersebut adalah pusar, dan jarak antara kedua kakimu menjadi segitiga sama sisi.”

Sepertinya, instruksi diatas kemudian diilustrasikan dengan gambar figur pria yang terdapat di bawahnya.

Di bagian bawah gambar terdapat teks lagi. Teks tersebut intinya adalah sebagai berikut:
  • Panjang dari lengan yang direntangkan sama dengan tinggi seorang pria
  • Dari rambut ke bagian bawah dagu adalah sepersepuluh dari tinggi seorang pria
  • Dari bawah dagu ke atas kepala adalah seperdelapan dari tinggi seorang pria
  • Dari atas dada ke rambut adalah seperenam dari tinggi seorang pria
  • Dari atas data ke rambut adalah sepertujuh tinggi seorang pria
  • Lebar maksimal bahu adalah seperempat tinggi seorang pria
  • Dari dada ke atas kepala adalah seperempat tinggi seorang pria
  • Jarak dari siku ke ujung tangan adalah seperempat tinggi seorang pria
  • Jarak dari siku ke ketiak adalah seperdelapan dari tinggi seorang pria
  • Panjang tangan adalah sepersepuluh dari tinggi seorang pria
  • Akar dari kemaluan adalah setengah tinggi seorang pria
  • Panjang kaki adalah sepertujuh dari tinggi seorang pria
  • Dari bagian bawah kaki ke bawah lutut dalah seperempat tinggi seorang pria
  • Dari bawah lutut ke akar kemaluan adalah seperempat tinggi seorang pria
  • Jarak dari bawah dagu ke hidung dan alis mata dan rambut adalah sama ke telinga dan ke sepertiga dari wajah
Pada bagian bawah gambarnya, terdapat sebuah garis yang sama dengan sisi persegi yang dibagi menjadi empat bagian. Garis tersebut berfungsi sebagai poin yang menentukan proporsi tersebut.

Solusi Teka-Teki Kuno

Salah satu hal lagi yang menarik dari gambar Leonardo adalah dua bangun datar yang berada di belakang figur pria itu. Jika sobat detektif mengamati, maka akan terlihat sebuah lingkaran yang titik pusatnya tidak sama dengan perseginya. Sebenarnya, itu adalah pemahaman Leonardo setelah dia mengamati dengan sungguh-sungguh bahwa memang sebuah persegi tak bisa memiliki titik yang sema dengan lingkaran. Lalu kenapa?

Semuanya kembali ke masa Yunani kuno, dimana terdapat 3 soal yang tak terpecahkan. Salah satu soal yang dimaksud adalah membuat sebuah persegi yang luasnya sama seperti lingkaran.  Penyebab dari kesusahan tersebut adalah karena phi, namun ini untuk cerita yang lain.
Solusi Squaring the Circle
Source: Wikimedia Commons

Vitruvius mengatakan bahwa pusar adalah titik pusat tubuh manusia. Jika kita menggunakan jangka untuk menggambar lingkaran dengan jari-jari yang cukup untuk melingkari figure pria yang sedang merentang sebuah lingkaran sempurna bisa tercipta. Setelah itu, berdasarkan teks diatas kita tahu bahwa lebar tangan yang direntangkan memiliki korespondensi yang mirip tinggi badan sehingga kita bisa menggambar persegi di sekelilingnya.

Leonardo menggunakan ide vitruvius ini untuk secara metafora memecahkan masalah “membuat persegi yang luasnya sama seperti lingkaran” dengan bantuan figur manusia sebagai area dari kedua bangun datar.

Kesimpulan

Selain sebagai sebuah pemahaman dari proposisi tubuh manusia, ternyata gambar tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk memecahkan sebuah teka-teki kuno Yunani yang telah disebutkan tadi. Filosofi dari penjelasan tadi juga menunjukkan bahwa kita manusia merupakan titik pusat alam semesta. Melalui gambar tadi juga, dapat dilihat bahwa jika geometri merupakan bahasa alam semesta, manusia bisa cocok di elemen manapun di dunia ini. Dari gambar ini pula kita bisa melihat kejeniusan Leonardo dalam menggambungkan matematika, agama, arsitekur, dan seni di masa itu, tak heran jika ia adalah seseorang yang hebat di jamannya.

References:
Da Vinci's Vitruvian Man of math - James Earle: https://www.youtube.com/watch?v=aMsaFP3kgqQ





3 comments:

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib