Jurnal Detektif

A blog about detective, forensics, psychology, weapory and many more!

Full width home advertisement

Senjata: Pelindung dan Penghancur

Keahlian Seorang Detektif

Post Page Advertisement [Top]

Mekanisme peluru modern melibatkan selongsong yang diisi mesiu dan memiliki proyektil pada ujungnya. Ketika senjata api ditembakkan, kepulan gas dan partikel dilepaskan. Kepulan gas dan partikel tadi dinamakan dengan gunshot residue (GSR), terkadang juga disebut sebagai firearms discharge particles (FDRs), atau catridge discharge residues (CDRs). Partikel-partikel ini nantinya akan menempel pada benda-benda di sekitar tempat senjata ditembakkan dan bisa dengan mudahnya meninggalkan tempat kejadian tersebut. 

Kemungkinan Area Residu
source: Egyptian Journal of Forensic Sciences

Komponen Residu

Komponen residu senjata api terdiri dari materi organik dan anorganik. Sebagian besar materi organik terdiri dari propellan dan materi pelumas, sedangkan yang anorganik terdiri dari primer, propelan (lagi), bungkus peluru, inti jaket peluru dan barrel ammunisi seperti yang dilaporkan oleh banyak peneliti (Brozek-Mucha, 2007; Dalby et al., 2010; Brozek-Mucha, 2009). Ukuran partikel berkisar antara 0.5 mikrometer hingga 10 mikrometer. Beberapa sumber mengatakan hingga 100 mikrometer.

Partikel-partikel residu biasanya terdiri dari timbal (Pb), barium (Ba), dan Antimon (Sb). Karena sekarang banyak peluru yang sudah tidak menggunakan timbal, maka sering juga ditemukan Titanium (Ti) dan Seng (Zn) pada beberapa peluru tanpa timbal.

Lalu, bagaimana partikel dan gas tersebut dianalisis? Jawabannya adalah dari uap yang berasal dari tembakan. Uap tersebut akan mendingin lalu tersebut mengeras dan berubah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Keberadaan partikel ini di benda ataupun baju tersangka akan sangat membantu proses analisis dengan menunjukkan hubungan yang kuat antara benda tersebut dan peristiwa penembakan.

Proses Pengambilan Residu

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk bisa mengekstraksi partikel-partikel residu tembakan ini. Biasanya partikel ini dikumpulkan dengan cara:
  • Permukaan benda di-swab atau diusap dengan menggunakan alat tertentu.
  • Benda tersebut dicuci di larutan asam encer (dilute acid)
  • Menggunakan teknik Film-Lift
  • Menggunakan perekat ataupun adhesif
Peralatan Film-lift
source: science direct

Beberapa Metode Analisis

Setelah sampel dikumpulkan, sampel tersebut lalu akan dianalisis secara fisik dan kimiawi. Salah satu metode yang digunakan adalah tes warna dengan metode paraffin test. Namun, karena sensitifitas dan spesifitias yang rendah, maka paraffin test tak lagi digunakan. Setelah itu, terdapat pula metode yang disebut sebagai Greiss test, namun ternyata metode itu juga tidak terlalu sensitif pula.

Dewasa ini, metode yang digunakan untuk menganalisis partikel residu tersebut adalah menggunakan scanning mikroskop elektron dengan EDS (Energy-Dispersive X-Ray Spectroscopy). Metode ini sukses memvisualisasikan dan mendeteksi partikel residu.

Bagaimana Kesimpulan Diambil dan Diproses?

Setelah para ahli forensik berhasil mengumpulkan sampel dan melakukan analisis, lalu bagaimana informasi yang didapatkan dari hasil analisis dapat berguna untuk menentukan pelaku?

Mengetahui Penggunaan Senjata. Jika ternyata hasil analisis menunjukkan partikel yang kemungkinan besar berasal dari senjata api, maka para penyelidik dapat mengambil kesimpulan bahwa benda ataupun orang yang bersangkutan memiliki hubungan dalam sebuah peristiwa penembakan. Jika itu sebuah benda, tentu artinya menunjukkan bahwa sudah terjadi peristiwa penembakan di tempat benda itu berada. Sedangkan jika ditemukan pada baju atau kulit seseorang, maka itu berarti orang tersebut adalah pelaku penembakan atau orang yang berada pada lokasi penembakan. Meskipun begitu, adanya partikel residu tidak serta merta berarti bahwa orang tersebut pelakunya, melainkan hanya sebagai indikasi bahwa terdapat partikel yang mirip dengan residu tembakan senjata api.

Jarak tembakan. Semakin dekat jarak antara senjata dan target, maka partikel residu akan makin terkonsentrasi, sedangkan semakin jauh jaraknya akan membuat partikel residu semakin tersebar. Selain itu, terdapat beberapa penelitian yang sedang dilakukan untuk menemukan hubungan antara komposisi kimia dari partikel terhadap jarak tembakan.

Jenis Senjata. Penelitian yang terdapat pada link berikut ini yang menunjukkan bahwa residu tembakan dan sampel benda memiliki hubungan dengan jenis senjata yang digunakan ketika penembakan. Misalkan pistol revolver akan menghasilkan residu di sekitar penembak, sedangkan menurut penelitian ini senapan shotgun akan menyebabkan residu memiliki elemen seperti baja, tungsten dan bismuth. Meskipun demikian, abstraksi dari penelitian tersebut mengatakan bahwa hasil dapat menjadi sangat bias dan hanya merupakan interpretasi dari analisis yang dilakukan.

Kesimpulan

Analisis Residu Tembakan bukanlah sebuah metode yang digunakan untuk menentukkan apakah seseorang adalah pelaku penembakan, melainkan hanyalah sebuah metode yang bisa memberikan indikasi bahwa orang tersebut memiliki hubungan tertentu dengan peristiwa penembakan senjata api. Meskipun terlihat kurang berguna dan dipertanyakan, analisis residu tembakan senjata isi masih dilakukan karena dapat memberikan banyak fakta dan informasi pendukung bagi para penyidik, dan pengadilan dalam menentukan keputusan. 


References:

https://aboutforensics.co.uk/

https://www.ojp.gov/ncjrs/virtual-library/abstracts/film-lift-techniques-collecting-gunshot-residues-forensic-evidence

https://www.nanoscience.com/

https://www.crime-scene-investigator.net/the-current-status-of-gsr-examinations.html

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib