Tahun 1996, Paula Brown akan bersiap-siap untuk pergi bersama teman-temannya pada malam hari yang naas itu. Brown adalah seorang wanita berumur 30 tahun yang bekerja sebagai seorang penata rambut di Sydney, Australia. Setelah malam bersama temannya telah selesai, Brown tidak dapat ditemukan lagi keberadaannya. Dia menghilang tanpa jejak bersama dengan gelapnya malam Australia.
Beberapa lama setelah hilangnya Brown, seorang pria terlihat mendatangi Philipe Durant, seorang Cenayang (Psychic). Pria yang ternyata adalah tunangan Brown memohon bantuan Durant untuk menemukan keberadaan Paula Brown. Segera, sang cenayang menggunakan peta grid, Sebuah garis tegak lurus dan beberapa rambut Brown untuk menemukan keberadaan Brown. Durant lalu bergegas menemui polisi dan menyarankan supaya mereka memfokuskan penyelidikan mereka di sebuah distrik bernama Port Botany di selatan Sydney.
Ketika polisi menuju ke tempat itu dan melakukan penyelidikan, sayangnya mereka tak menemukan apapun. Tetapi, beberapa minggu kemudian, seorang pengendara truk menemukan tubuh Brown secara tidak sengaja beberapa kilometer dari daerah yang ditunjukkan oleh Durant. Polisi mengatakan bahwa lokasi yang ditunjukkan Durrant cukup akurat secara misterius.
Definisi Clairvoyance
Clairvoyance terdengar seperti istilah fiktif yang ada di sebuah video game. Yak, mungkin beberapa orang berpikir demikian. Sebenarnya clairvoyance memiliki akar bahasa dari bahasa perancis: clair yang berarti 'clear' atau jernih dan voyance yang berarti 'vision' atau pengelihatan. Maka clairvoyance juga berarti 'clear vision' atau pengelihatan yang jernih.
Menurut britannica.com, clairvoyance adalah sebuah pengetahuan atau informasi yang tidak diketahui bayak orang, tidak didapatkan dari indra yang kita ketahui sekarang. Dengan kata lain, clairvoyance merupakan kemampuan untuk bisa mendapatkan informasi dari suatu sumber yang belum bisa dibuktikan secara ilmiah.
Dalam bahasa Indonesia, clairvoyance juga disebut sebagai Kewaskitaan.
Cara Mendapatkan Informasi
Nah, pertanyaannya sekarang adalah: darimanakah informasi tersebut berasal?
Mari kita singkirkan pemikiran logis kita dahulu dan masuk ke imajinasi yang berlandaskan pseudo-science. Berikut ini adalah beberapa kemungkinan yang sudah Investigamin kumpulkan:
Extrasensory perception (ESP)
Ada yang mengatakan bahwa para clairvoyant memiliki ESP. menurut britannica.com, ESP adalah sebuah persepsi yang terjadi diluar proses indera yang sudah diketahui. Artinya, ESP merupakan sebuah "indra keenam" yang dapat menerima informasi dari suatu proses yang tidak kita ketahui.
Dalam kasus Clairvoyance, informasi langsung didapatkan dari objeknya tanpa melalui perantara ataupun kemampuan lain, murni melalui ESP. Fenomena cenayang merupakan salah satu contoh orang yang diduga memiliki ESP.
Entitas Gaib
Selain itu, kita dapat berasumsi bahwa terdapat sebuah entitas atau makhluk tak kasatmata yang "membisikkan" informasi tersebut ke seorang clairvoyant. informasi tersebut mungkin diterima oleh ESP orang tersebut. Dengan kata lain terdapat peran eksternal pada sumber informasi ini, yang kemudian juga mungkin mengarah ke shamanisme atau perdukunan.
Kemampuan Psychic Lain
Selain itu, mungkin kemampuan psychic lain juga berkolaborasi bersama dengan para Clairvoyant dalam tahap pengumpulan informasi. Misalkan
psikometri yang diduga ikut berperan dalam pengumpulan informasi.
Clairvoyance dan Tipuan Otak
Ketika Investigamin mengumpulkan informasi untuk tulisan ini, Imin menemukan Artikel di washingtonpost.com yang berjudul :
You think you’re clairvoyant, but your brain is just tricking you
Artikel Tersebut ditulis oleh Adam Bear, Rebecca Fortgang, dan Michael Bronstein. Ketiganya merupakan psikolog terkenal dari Universitas Yale, Harvard dan Oxford.
Tulisan yang dipaparkan oleh ketiga penulis itu cukup menarik, mari kita bahas bersama.
Kita mulai dari contoh sehari-hari, pernahkah kita memikirkan sesuatu dan ternyata benar-benar kejadian?
Semisalkan kita memikirkan orang yang mau mengetuk pintu dan tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu kita. mungkin kita sering merasa bahwa pikiran kita yang lebih dulu terjadi, padahal sebenarnya pikiran tersebut datang di saat yang hampir bersamaan.
Lalu kamu berpikir bahwa kamu punya kekuatan untuk memprediksi masa depan. WAHH...!!! Sayangnya, yang kita lakukan adalah kita hanya memikirkan kembali masa lalu. KOK BISA??
Menurut
penelitian ini, dikemukakan bahwa tendensi untuk mencampur aduk kepikiran tadi dan kejadian yang terjadi adalah sebuah "
mental hiccup", sebuah perasaan yang sama ketika kamu mengalami
Déjà Vu.
Singkatnya, kita cenderung mengkaitkan kejadian kepikiran sesuatu dengan kejadian yang baru saja terjadi, sehingga otak kita membuat kita percaya bahwa kita memiliki kelebihan tertentu. Maka dari itu, orang-orang seperti itu cenderung menganggap diri mereka memiliki kemampuan spesial seperti clairvoyance. Padahal, yang seringkali terjadi adalah peristiwa nya, baru pikiran tersebut yang datang tepat sepersekian detik ketika terjadi.
Kesimpulan
Kita bisa menyimpulkan bahwa clairvoyance seringkali menjadi fenomena psikologi yang terjadi akibat otak kita menukarkan urutan kejadian yang sebenarnya. Meskipun demikian, keterlibatan unsur paranormal lain di fenomena ini cukup banyak. Tetapi yang terpenting adalah kita harus tetap menyadari bahwa otak kita dapat menipu kita. Perasaan menjadi individu yang spesial dan memiliki kelebihan yang unik dapat menciptakan ilusi yang menghambat kita berpikiran jernih. Maka dari itulah pentingnya kita sebagai manusia untuk memiliki kerendahan hati.
Reference:
https://www.britannica.com/topic/clairvoyance
https://www.washingtonpost.com/national/health-science/you-think-youre-clairvoyant-but-your-brain-is-just-tricking-you/2018/01/12/005b8d48-deac-11e7-bbd0-9dfb2e37492a_story.html
https://www.mirror.co.uk/news/uk-news/psychic-detectives-who-claim-can-6358302
https://en.wikipedia.org/wiki/Psychic_detective
https://www.britannica.com/topic/extrasensory-perception
http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Clairvoyance-Kewaskitaan_156993_mt-unkris_p2k-unkris.html
https://www.washingtonpost.com/national/health-science/you-think-youre-clairvoyant-but-your-brain-is-just-tricking-you/2018/01/12/005b8d48-deac-11e7-bbd0-9dfb2e37492a_story.html
http://www.pnas.org/content/114/40/10791.short
Mungkin bagi banyak orang semua artikel doi blog ini ga menarik bahkan sepi peminat, tapi bagi saya ini menarik.
ReplyDeleteTerima kasih atas dukungannya! tunggu artikel kami berikutnya ya sobat! ^^
Delete